Subscribe:

Sabtu, 01 Februari 2020

Kebingungan Seseorang : Coaching, Mentoring, Consulting, Training, Speaking

KEBINGUNGAN SESEORANG BAG. 1

Seseorang pernah mengajukan pertanyaan kepada saya “Pak Bayu apa sih beda antara coaching, mentoring dan training?” (tampaknya dia bingung profesinya sendiri musti disebut apa). Memang istilah di atas berbeda dan saling tercampur aduk satu sama lain. Jika Anda mengalami hal yang sama, ini dia pencerahannya.

Coaching
Coaching adalah proses ketika Anda dibantu oleh seorang coach untuk mencapai sebuah tujuan / goal yang Anda tentukan. Di sini kata kuncinya adalah mencapai goal. Seorang coach juga akan berfungsi sebagai partner akuntabilitas untuk memastikan Anda menjalankan hal – hal yang akan Anda lakukan.

Seorang coach yang murni melaksanakan proses coaching hanya akan bertanya dan menggali saja kepada klien / coachee nya. Dia bahkan sama sekali tidak memberikan saran atau masukan. Semua ide dan pemikiran berasal dari si klien.

Coach hanya membantu klien untuk berpikir, menimbulkan insight dan menstrukturkan pemikiran mereka. Plus setelah itu dia akan memastikan si klien melakukan apa yang telah dia pikirkan dan katakan.

Haha.. masih bingung dan tidak ada gambaran? Saya beri contoh ya… misalnya saja saya memanggil seorang coach untuk meningkatkan omzet bisnis saya, kira-kira ini dia percakapannya. 

"Coach: Pak Bayu kira-kira apa yang Bapak inginkan dalam bisnis Anda?
(ini pertanyaan untuk mengetahui / menentukan tujuan klien)

Saya: Ini Pak Coach.. saya ingin bisnis rombong bakso saya ini sebulannya bisa dapat omzet minimal Rp 150 juta

Coach: Oohh… begitu ya Pak. Mengapa tujuan tersebut penting untuk Bapak?
(pertanyaan untuk memastikan tujuan yang ditetapkan tepat & bermakna)

Saya: Kalau dapat omzet segitu saya tidak perlu kuatir lagi tentang pengeluaran rutin Pak, selain itu juga masih bisa menabung

Coach: Okay.. kalau begitu kira-kira untuk mencapai omzet segitu, hal-hal apa saja yang harus dilakukan?
(pertanyaan untuk menggali strategi untuk mencapai tujuan)

Saya: Hmm… kalau omzet segitu rasanya musti buka cabang 2 lagi deh. Promosi juga musti lebih gencar dan hmm… mungkin perlu ada tambahan menu.

Setelah itu coach akan menanyakan pertanyaan yang lebih detil lagi tentang bagaimana masing-masing strategi itu akan dijalankan, memecahnya dalam langkah-langkah yang bisa dilakukan. Setelah itu penutupan sesi coaching kurang lebih akan seperti ini.

Coach: Okay Pak Bayu.. jadi sudah kita sepakati bahwa selama 2 minggu ini Bapak akan survey lokasi dulu untuk cabang baru dan cek biaya untuk bikin dan sebar brosur di sekitar kompleks. Dua minggu lagi kita ketemu, Pak Bayu silahkan disiapkan hasilnya."

Nah, kurang lebih itulah gambaran proses coaching. Bisa Anda cermati bahwa si coach hanya bertanya dan menggali, dia sama sekali tidak memberi saran dan masukan apa seharusnya goal saya atau bagaimana cara mencapainya. Setelah itu si coach berfungsi sebagai partner akuntabilitas untuk memastikan klien melakukan apa yang dia katakan.

Saya harap contoh singkat tersebut bisa memberikan gambaran tentang seperti apa sebenarnya proses coaching. Dalam coaching yang sesungguhnya tentunya pertanyaannya akan lebih kompleks. Ada juga cara-cara dan teknik bertanya, bagaimana cara membangun rapport dll.

Coaching adalah satu skill khusus juga yang perlu dipelajari (dan juga ada sertifikasinya). Setelah ini mari kita menuju ke aktivitas kedua yaitu mentoring.

Tidak ada komentar: