Subscribe:

Kamis, 13 Agustus 2015

Tidak Boleh Menentang Takdir Allah

Wahai Sahabat BayuPrasetyo.com
Hari ini kita dipertemukan kembalikan oleh Allah Subhanaahu wa ta'ala dalam majelis ini,

Menentang Takdir Allah berarti sama dengan kematian agama, kematian tauhid, bahkan kematian tawakal dan keikhlasan.
Hari seorang mukmin tidak mengenal kata "mengapa" dan "bagaimana", tetapi ia berkata, "Baik".

Nafsu memang mempunyai sifat yang suka menentang.





Barangsiapa ingin memperbaikinya, ia harus melatihnya hingga aman dari kejahatannya. Nafsu bila dilatih dapat menjadi jinak dan sangat baik pada diri seseorang.
Ia akan setia menjalankan seluruh ibadah dan meninggalkan semua kemaksiatannya.
Seperti disebutkan dalam Al Quran:

Hai Jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diRidhoi-Nya (QS. Al Fajr: 27-28)

 Pada saat nafsu telah tenang, hilang kejahatannya, dan tidak berhubungan dengan makhluk serta berjalan tanpa keinginan dan hatinya menjadi tenang. Meski datang banyak tawaran dari mahkluk, ia hanya mengatakan, "aku tidak memerlukan pertolonganmu." #Subhanallah.

(disadur dari buku Kekasih Allah - Abdul Qodir Al Jailani Rah.a)

Tidak ada komentar: