Subscribe:

Rabu, 23 September 2015

Cinta Ayah



Suatu ketika ada serombongan pemuda mengunjungi daerah wisata kawah ijen, Banyuwangi.
Mereka mendaki dari bawah hingga ke puncak kemudian turun kekawah dengan susah payah, waktu tempuh mereka 1,5 jam dengan napas tersengal-sengal dan rasa capek yang sangat diseluruh tubuh.
Didekat mereka ada seorang pria paruh baya yang membawa sekeranjang besar batu gamping dari kawah kemudian dibawa ke kaki gunung utk dijual.

Sang pria separuh baya itu melakukannya berkali2, beberapa pemuda wisatawan tadi tertarik utk mencoba memikul bawaan sang bapak tadi. Hasilnya jangankan bergerak, utk mengangkat sekalipun mereka kesusahan.

Kemudian salah satu pemuda tersebut bertanya : " bapak, apa anak bapak tahu resiko pekerjaan yang bapak lakukan".
Sang Bapak dengan wajah tersenyum menjawab " anak saya sedang kuliah dan sekolah saat ini, mereka tidak pernah tahu dan tidak akan pernah saya beritahu resiko kerja saya, biarlah mereka belajar dengan tenang dan tidak perlu khawatir dengan keadaan saya, ini sudah tanggung jawab saya sebagai Ayah, melihat anak2 saya bisa sekolah dengan senang saja saya sudah bahagia."


Mendengar jawaban sang bapak, pemuda tadi tidak kuasa menahan haru dan air matanya meleleh dipipinya, ia langsung teringat akan Ayahnya sendiri yang pasti juga sama perjuangannya.
Saudara & sahabatku, setiap ayah-ayah kita pastilah memiliki sikap yang sama.
Sikap berjuang tanpa lelah untuk mencari nafkah yang halal demi keluarga tercintanya, bahkan ia rela "memikul" masalah atau resiko besar sekalipun dan menggantinya dengan senyuman menenangkan agar keluarganya tidak ikut khawatir.

Percayalah bukan balas jasa berupa pemberian materi berlimpah yang membahagiakan ayah kita, tapi cukuplah dengan melihat kita, anak-anaknya sukses dengan prestasi hidup, sikap yang baik dan bertakwa kepada Alloh lah yang membuat Ayah kita bahagia, karena itu semua menjadi bekal kebanggaannya ketika bertemu Alloh nantinya.

Cinta Ayah sama besarnya dengan Cinta Ibu
Beliau berdua rela mengorbankan hidupnya demi anak-anaknya tercinta.
Sedangkan Cinta kita?
Cinta kita sudah terbagi untuk pasangan hidup kita serta anak keturunan kita.
Berapapun Rezeki yang kita terima, mari kita dahulukan kebahagiaan orang tua kita.

Robbaba Taqobbal Minna.
Ya Alloh terimalah dari kami (amalan kami), aamiin.

Semoga Bermanfaat.

Bayu Prasetyo 


Ilustrasi Gambar: http://mainanblogifa.blogspot.com

Tidak ada komentar: