Sragen – Sebanyak 160 warga miskin Desa Gabus, Kecamatan Ngrampal, Sragen mendapat bantuan sembako dan pengobatan gratis dari Bantu Mereka Tersenyum (BMT) Berjamaah, Minggu (19/1).
Selain itu mereka juga mendapat motivasi dari Bayu Prasetyo, seorang motivator dari PAM Improvement.
Namun dalam kegiatan tersebut tidak dilakukan dalam satu lokasi, melainkan sengaja dipisah di tempat yang berbeda. Untuk pembagian sembako dan pemberian motivasi hidup diadakan di rumah salah satu warga, Sahlan, Dukuh Gabus Wetan, Desa Gabus. Sedangkan pengobatan gratis diadakan di Balai Desa Gabus oleh tim dari Puskesmas Ngrampal.
Menurut Bayu Prasetyo, kegiatan bakti sosial tersebut sebagai bentuk kepedulian dari BMT Berjamaah untuk kaum dhuafa. Pihaknya tidak hanya memberikan materi berupa sembako, tapi juga memberikan semangat kepada warga miskin agar tetap bisa tersenyum kendati ekonomi mereka dalam keterbatasan. Menurutnya kegiatan yang sama juga dilakukan secara serempak di 19 kabupaten/kota di Indonesia.
“Tujuannya adalah supaya kita ada kepedulian, kita tidak hanya memberikan uang atau materi saja tetapi juga pengobatan dan motivasi hidup. Di lokasi lain kita juga membagikan pakain pantas pakai kepada warga miskin,” kata Bayu yang juga Koordinator BMT Berjamaah Sragen kepada timlo.net di sela-sela pengobatan gratis.
BMT Berjamaah sendiri adalah komunitas dari para donator dari seluruh Indonesia. Untuk sementara ini BMT Berjamaah baru ada di 19 kabupaten/kota, seperti Jakarta, Bekasi, Bogor, Bandung, Malang, Bojonegoro, Wonogiri dan Sragen.
“Biaya operasional kita berasal dari anggota dan para donator lainnya yang ada di masing-masing wilayah. Terutama kita mendapat donator itu dari media sosial online, karena kita pengguna aktif dari media sosial online,” ujar Bayu.
Kades Gabus, Sumarwanto mengatakan, semua penerima bantuan baik sembako dan pengobatan gratis adalah yang termasuk KK miskin. Dia mengakui tidak semua warga miskin mendapatkan bantuan dari BMT Berjamaah. Dari 521 jumlah KK miskin di Desa Gabus hanya 160 warga miskin yang mendapat bantuan. Diprioritaskan para wanita renta, janda dan warga yang sudah tidak mampu untuk bekerja. Dari jumlah tersebut sebanyak 100 warga mendapat pengobatan gratis di Balai Desa Gabus dan 60 warga miskin lainnya mendapatkan sembako dan motivasi.
“Ini yang menerima KK miskin yang sudah lansia. Terutama para wanita atau janda renta yang sudah tidak mampu bekerja. Harapanya dengan kegiatan semacam ini mudah-mudahan bisa menggugah warga untuk bisa bertahan hidup tidak putus asa seperti apa yang disampaikan Pak Bayu,” katanya.
Sementara itu Camat Ngrampal, Rina Wijaya mengatakan, Desa Gabus sengaja dipilih karena dari 8 desa yang ada di Ngrampal, yang paling banyak mempunyai KK miskin adalah Gabus. Sedangkan pihaknya sendiri dalam kegiatan tersebut hanya memfasilitasi agar bantuan yang ditawarkan oleh BMT Berjamaah benar-benar tepat sasaran.
“Mengapa dua tempat, pengobatan dan sembako dipisah, karena supaya merata, asas pemerataan. Jadi yang sudah mendapat sembako dan motivasi tidak mendapat pengobatan gratis. Pihak kecamatan di sini hanya memfasilitasi, sementara semua biaya dan pengobatan dan penyaluran sembako sepenuhnya ditanggung oleh BMT Berjamaah,” terang Rina Wijaya.
Sumber: Timlo.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar