Selamat Pagi Sahabat-Sahabat Bayu Prasetyo Seluruh Indonesia,
Bagaimana kabarnya di hari ini?
Tentu semua sahabat Luar Biasa Baik.
Kali ini saya akan membagikan beberapa tips agar Clients kita tetap 'Lengket':
1. Tepat waktu atau Lebih Awal, Jangan Pernah Terlambat
Konsistensi merupakan hal yang paling diinginkan para klien di hampir semua industri. Di luar fakta apakah klien itu sendiri tepat waktu atau tidak, mereka benci disuruh menunggu di pertemuan apa pun. Sayangnya, konsistensi dengan klien lama kerap 'kedodoran' setiap ada klien atau bisnis baru.
Usahakan untuk selalu seimbang antara menambah bisnis baru dengan menjaga kebahagiaan klien lama. Software manajemen klien dan berbagai inovasi lainnya telah mengubah proses tradisional jadi otomatis, tapi poin esensialnya belum berubah banyak.
2. Jujur,
Ketika pasar sedang bagus dan bisnis sedang booming, para profesional
ramai-ramai mengklaim dirinya lah yang berjasa atas kesuksesan itu.
Sedangkan kondisi ekonomi yang biasanya disalahkan ketika pasar menjadi
bearish.
Melempar kesalahan dan mencari-cari alasan adalah keahlian atlet profesional yang ketahuan menggunakan doping. Infiltrasi sikap ini ke pelayanan finansial merupakan masalah besar. Orang berintegritas akan bertanggungjawab atas kesalahan yang dibuatnya. Entah murni disebabkan oleh situasi pasar, kejadian tak terduga atau pun kesalahan pribadi.
Pasti klien marah, tapi sebagian besar orang lebih menghargai kejujuran. Cara lain untuk memperhalus dampak kesalahan masa lalu berarti menipu semua klien Anda. Menyembunyikan kesalahan untuk menghasilkan hal baru adalah seperti yang dilakukan mantan bos Nasdaq Bernie Madoff.
Melempar kesalahan dan mencari-cari alasan adalah keahlian atlet profesional yang ketahuan menggunakan doping. Infiltrasi sikap ini ke pelayanan finansial merupakan masalah besar. Orang berintegritas akan bertanggungjawab atas kesalahan yang dibuatnya. Entah murni disebabkan oleh situasi pasar, kejadian tak terduga atau pun kesalahan pribadi.
Pasti klien marah, tapi sebagian besar orang lebih menghargai kejujuran. Cara lain untuk memperhalus dampak kesalahan masa lalu berarti menipu semua klien Anda. Menyembunyikan kesalahan untuk menghasilkan hal baru adalah seperti yang dilakukan mantan bos Nasdaq Bernie Madoff.
3. Membuat Newsletter
Di era sebelum internet ada, penasihat dan profesional investasi akan
mengirimkan surat berisi update yang dipersonalisasi kepada klien-klien
pilihan. Update ini bukan tips saham dan sejenisnya, tapi komentar
mengenai pasar dan kondisi ekonomi. Sekarang semua ini bisa Anda
kerjakan dan diberikan ke klien hanya dengan beberapa email.
Sebelum Anda mulai mengirim email massal ke klien, mulailah dulu dengan newsletter cetak. Orang-orang masih lebih senang membaca dokumen tercetak yang dikirim via pos daripada email tak diinginkan.
Ada banyak sekali desain tata letak yang bisa dipilih, jadi sebaiknya fokus saja pada produksi isi suratnya. Kebanyakan newsletter terdiri dari campuran komentar mengenai acara terkini, update spesifik dan saran praktis.
Contohnya, pada 2008 seorang akuntan mungkin menulis tentang bagaimana kurangnya analisis layak bisa berujung pada kekacauan saldo untuk bank-bank. Lalu beralih ke tips sederhana seperti menomori bon belanja/tagihan setiap bulan untuk melacak pengeluaran lebih mudah.
Setiap newsletter harus memiliki indikasi pendekatan pribadi tentang profesi Anda. Gunakan gaya tulisan “Inilah yang saya lakukan dan pikirkan, apakah Anda setuju?” Dengan cara ini, newsletter Anda juga akan jadi perangkat untuk menarik dan menyaring customer potensial, juga membuat persentase mendapatkan klien yang cocok dengan gaya Anda lebih tinggi.
Sebelum Anda mulai mengirim email massal ke klien, mulailah dulu dengan newsletter cetak. Orang-orang masih lebih senang membaca dokumen tercetak yang dikirim via pos daripada email tak diinginkan.
Ada banyak sekali desain tata letak yang bisa dipilih, jadi sebaiknya fokus saja pada produksi isi suratnya. Kebanyakan newsletter terdiri dari campuran komentar mengenai acara terkini, update spesifik dan saran praktis.
Contohnya, pada 2008 seorang akuntan mungkin menulis tentang bagaimana kurangnya analisis layak bisa berujung pada kekacauan saldo untuk bank-bank. Lalu beralih ke tips sederhana seperti menomori bon belanja/tagihan setiap bulan untuk melacak pengeluaran lebih mudah.
Setiap newsletter harus memiliki indikasi pendekatan pribadi tentang profesi Anda. Gunakan gaya tulisan “Inilah yang saya lakukan dan pikirkan, apakah Anda setuju?” Dengan cara ini, newsletter Anda juga akan jadi perangkat untuk menarik dan menyaring customer potensial, juga membuat persentase mendapatkan klien yang cocok dengan gaya Anda lebih tinggi.
4. Beralihlah ke Digital,
Mendorong klien untuk mendaftarkan diri di newsletter edisi online/email
Anda pada setiap edisi cetak akan membantu transisi ke edisi digital
lebih baik daripada mengirimkan pesan-pesan yang bisa dianggap sebagai
spam. Anda juga bisa menggunakan cara yang lebih canggih misalnya,
Twitter atau podcast.
5. Lebih Terorganisir,
Ini kelihatannya berlawanan dengan intuisi, tapi seseroang harus membuat
standar pendekatan dan pemerliharan klien supaya bisa memberikan
pelayanan yang dipersonalisasi. Terorganisir menghemat waktu yang
tadinya dibutuhkan untuk mengema layanan Anda untuk setiap kemauan dan
kebutuhan klien.
Setiap profesi punya siklus alami. Akuntan seperti dokter gigi, biasanya bertemu klien setahun sekali. Sementara penasihat keuangan atau broker mungkin berurusan dengan klien setiap 3 bulan sekali, sebulan sekali atau bahkan setiap hari.
Penting untuk menjaga waktu reguler bertemu muka atau telepon bersama setiap klien dalam setiap siklus dan selalu mencatat setiap rapat. Menyimpan data klien yang ada catatan dari pertemuan sebelumnya adalah cara tak ternilai untuk mengetahui bahwa perhatian klien Anda berubah dari waktu ke waktu. Hal ini membantu Anda menyesuaikan pendekatan dan mengenali pola klien sebelum masalah bertambah besar.
Tidak selalu harus ada tujuan/maksud dalam setiap follow-up. Mengecek kabar terbaru klien, mengucapkan selamat ulang tahun atau menanyakan hal yang baru didiskusikan beberapa waktu lalu paling-paling hanya butuh lima menit.
Setiap profesi punya siklus alami. Akuntan seperti dokter gigi, biasanya bertemu klien setahun sekali. Sementara penasihat keuangan atau broker mungkin berurusan dengan klien setiap 3 bulan sekali, sebulan sekali atau bahkan setiap hari.
Penting untuk menjaga waktu reguler bertemu muka atau telepon bersama setiap klien dalam setiap siklus dan selalu mencatat setiap rapat. Menyimpan data klien yang ada catatan dari pertemuan sebelumnya adalah cara tak ternilai untuk mengetahui bahwa perhatian klien Anda berubah dari waktu ke waktu. Hal ini membantu Anda menyesuaikan pendekatan dan mengenali pola klien sebelum masalah bertambah besar.
Tidak selalu harus ada tujuan/maksud dalam setiap follow-up. Mengecek kabar terbaru klien, mengucapkan selamat ulang tahun atau menanyakan hal yang baru didiskusikan beberapa waktu lalu paling-paling hanya butuh lima menit.
6. Ciptakan Jaringan Lebih Alami,
Bahkan profesional yang bertahan melalui referensi seringkali
menggunakan jaringan pribadi mereka. Mengetahui bisnis atau pekerjaan
apa yang digeluti klien bisa membantu Anda membangun jaringan referensi.
Meski teknologi sudah sangat maju, banyak klien yang masih bisa
didapatkan hanya lewat strategi mulut ke mulut.
Orang-orang biasanya bertanya ke teman, saudara atau rekan kerja saat ingin tahu siapa pengacara, broker asuransi atau agen properti yang bagus dan terpercaya. Dengan menjaga organisasi level tinggi dan kontak dengan klien, secara alami Anda akan jadi pilihan utama ketika salah satu teman mereka mencari referensi. Jika Anda bisa mengembalikan jasa mereka suatu hari, hal ini akan menguatkan hubungan antara Anda dengan klien-klien Anda.
Orang-orang biasanya bertanya ke teman, saudara atau rekan kerja saat ingin tahu siapa pengacara, broker asuransi atau agen properti yang bagus dan terpercaya. Dengan menjaga organisasi level tinggi dan kontak dengan klien, secara alami Anda akan jadi pilihan utama ketika salah satu teman mereka mencari referensi. Jika Anda bisa mengembalikan jasa mereka suatu hari, hal ini akan menguatkan hubungan antara Anda dengan klien-klien Anda.
KESIMPULAN:
Rahasia menjaga klien adalah konsisten. Anda selalu bisa melakukan
hal-hal seperti meningkatkan layanan atau menawarkan diskon demi menarik
lebih banyak bisnis semasa sulit. Tapi Anda harus menetapkan standar
minimum yang tidak pernah goyah, meski ada aliran klien baru yang
menggoda Anda untuk mendepak klien lama. Integritas profesional berarti
selalu konsisten dalam kondisi ekonomi apa pun.
Disadur dari: Detik.com
Salam Dahsyat,
Bayu Prasetyo
Pengusaha, Motivator Indonesia, Konsultan Bisnis
Follow: @MotivaBisnis dan @GrowYourSelfID
Tidak ada komentar:
Posting Komentar