Pelajaran Berharga dari Ayam

Selamat Pagi Sahabat-Sahabatku,

Bagaimana kabarnya di Pagi yang cerah ini?

Saya Yakin anda semua berada di Kondisi Puncak.

Jika tidak, mari kita cari tahu apa sebabnya anda tidak berada dalam kondisi Puncak.

Apakah banyak sekali pekerjaan yang belum diselesaikan ataukah sedang suntuk dengan problem di rumah?

Tenang, semua itu hanyalah sebuah MAP yang ada di Pikiran kita. Apakah itu MAP? Map itu adalah sebuah PETA, dimana anda tahu Peta itu tidak menunjukkan kondisi yang sebenarnya. Jangan jadikan sebuah Masalah menjadi sebuah Masalah. Tapi jadikan sebuah Masalah menjadi sebuah kekuatan (energi) bagi kita untuk menatap dan menyongsong yang ada di hadapan kita.

Apakah kita tahu tentang Ayam?

AYAM

Ayam, menurut saya salah satu binatang yang banyak manfaatnya bagi kehidupan ini terutama bagi manusia. Betul? Betul aja deh, daripada benyut (benjol) hehe...

Yes, Ayam banyak sekali manfaatnya bagi kehidupan manusia. Coba kita perinci satu per satu: Sebagian besar manusia pagi hari belum bangun ayam sudah bangun dan mempersiapkan diri untuk berkokok, sebagai makanan bagi kita manusia, dsb.

Pernahkah ketika di Pagi hari, ayam memohon doa kpd Allah supaya tugasnya di pagi hari untuk berkokok digantikan oleh Manusia atau makhluk lainnya? Jawabannya adalah ayam tidak memohon kpd Allah supaya ada yang menggantikan tugasnya. Ayam hanya menjalankan saja apa yang diberikan oleh Allah SWT tanpa melakukan penawaran apapun kepada Allah, karena si ayam yakin apapun yang diberikan oleh Allah adalah yang TERBAIK baginya dan keluarga si ayam.

Bagaimana kita sebagai makhluk yang dikatakan Paling Sempurna? Kita selalu meminta dan memohon terus tanpa ada aksi yang nyata yang kita lakukan. Contoh: kita selalu berdoa meminta rezeki berlimpah tapi yang kita lakukan justru menghalangi rezeki yang Halal seperti korupsi. Kita sebagai manusia memang diwajibkan mengajukan permohonan dan doa kepada Allah SWT tetapi semua itu harus disertai keyakinan akan doa tersebut telah dikabulkan. Biasanya juga kita selalu meminta tanpa ada tindakan nyata. Contoh lainnya: kita ada keinginan dan meminta untuk mempunyai usaha tapi usaha ke arah tersebut tidak ada, seperti memulai dari yang kecil (Jualan Pulsa) sampai masuk ke komunitas-komunitas wirausaha yang ada (TDA dan YBP atau PCM dan IIBF). Gimana Allah akan mengabulkan doa kita. Dan satu lagi, manusia selalu serakah akan sesuatu yang telah diberikan Allah. Seharusnya adalah kita berterima kasih dahulu atas apa yang telah maupun yang akan Allah berikan kepada kita, bukan meminta lebih dan lebih.

Seekor Induk ayam selalu berikhtiar dan yakin bahwa dia dan anak-anaknya akan makan padahal dia tidak memiliki otak (Brain) seperti manusia. Tapi mengapa manusia selalu saja merasa khawatir akan segala sesuatu. Takut kalo dia dan keluarganya tidak makan, takut tidak bisa bayar listrik, dsb. Bukankah ada Allah di hati kita, tapi selalu saja khawatir.?? Masa' kalah dengan seekor induk ayam yang notabene masih pinter kita. Kita diberikan pemikiran bagaimana harusnya kita supaya anak istri dan keluarga dapat makan dsb. Yakinlah Allah selalu memberikan suatu masalah dimana kita dapat menyelesaikannya,

Demikianlah sekelumit cerita Pembelajaran dari seekor ayam. Semoga Bermanfaat bagi semua.

Salam Sukses,

 

 

Bayu Prasetyo
Motivator | Pengusaha | Bisnis Consultant 
www.BayuPrasetyo.com 

www.GrowYourSelfID.com 

Follow Me: @BayuPrasetyo14 dan @GrowYourSelfID